Selamat Datang

GBT Imanuel Jember Jl. Letjen Suprapto XVIII No. 19 Jember

Tuesday, July 23, 2019

MENGAPA BERSYUKUR ?

Apakah Anda seorang yang mudah bersyukur? Atau, apakah sebaliknya, Anda sedang berjuang untuk lebih bersyukur?
Dalam pekerjaan saya sehari-hari, saya sering mendengar kalimat, “When the ‘what and why’ is clear, the ‘how’ is easy”—saat kita tahu ‘apa dan mengapa’, akan lebih mudah menemukan ‘bagaimana’. Namun, manusia kerap terjebak untuk mencari jalan keluar (bagaimana-nya) lebih dahulu, alih-alih mencari tahu mengapa dan apa-nya. Kita sibuk bertanya, “Bagaimana caranya bersyukur?” dan lupa bertanya, “Mengapa saya harus bersyukur dan apa yang mesti disyukuri?”
Jadi, lebih mudah jika kita mempunyai alasan dan tujuan yang jelas untuk bersyukur. Mari kita bahas satu per satu.

Mengapa bersyukur?

 
Dalam Perjanjian Lama dan Baru, Anda akan menemukan 48 kata bersyukur. Jika Anda mencari ‘syukur’, Anda akan menemukan 185 kata. Wow, banyak, yah.
“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” – Mazmur 107:1
Pertanyaannya, mengapa kita bersyukur? Karena kita merasakan bahwa Tuhan itu baik. Kasih setia-Nya sampai selama-lamanya bagi kita umatnya. Salah satu penulis Mazmur (Raja Daud) mencatat banyak sekali ungkapan syukurnya kepada Tuhan. Daud sangat dekat dengan Tuhan. Itulah mengapa bersyukur bukan hal sulit baginya.
Lalu, mengapa banyak orang susah bersyukur? Bisa jadi karena mereka tidak dekat dengan Tuhan sehingga sulit merasakan, atau sebaliknya, menyepelekan kebaikan-Nya. Pada dasarnya, bersyukur adalah respon alamiah manusia ketika menerima kebaikan dari orang lain. Mestinya itu tidaklah susah. Namun, kesibukan serta perspektif hidup dapat membiaskan, bahkan menutupi hal-hal baik yang kita terima.

Pertanyaannya: Apakah Anda mempunyai hubungan yang dekat dengan Tuhan? Apakah Anda merasakan kebaikan Tuhan setiap hari? Jika tidak, Anda perlu mencari jawabannya.

Apa yang Anda syukuri?

Buat saya pribadi, ada banyak hal untuk disyukuri. Namun, tiga hal inilah yang selalu ampuh menjadi mood booster atau penyemangat hari-hari saya.
  • Bersyukur karena punya Tuhan yang luar biasa

“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!” – Mazmur 42:12
Tuhan Yesus adalah sumber rasa syukur saya. Saya bersyukur memiliki Allah yang luar biasa, yang mengerti, mau mendengar, dan selalu menghibur saya. Pada saat saya kehilangan kekuatan, saya tahu saya bisa datang kepada-Nya, cerita apapun yang saya rasakan. Ini membuat saya lebih lega dan punya damai sejahtera.
Seperti tertulis dalam Mazmur, Anda tidak perlu kuatir, gelisah, atau tertekan. Anda punya Allah yang jauh lebih besar dari segala masalah Anda! Dialah sumber kekuatan dan pengharapan yang sesungguhnya.
  • Bersyukur atas apa yang kita miliki


Banyak orang susah bersyukur karena terlalu fokus pada hal-hal yang belum ia miliki. Kadang juga, kita terjebak dengan ilusi ‘rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri’. Jadi, selagi berjuang meraih hal-hal yang Anda citakan, jangan lupa menghitung berkat yang Tuhan berikan.
Hidup Anda sangatlah mahal dan berharga. Sudahkah Anda bersyukur atas napas kehidupan Anda? Berapa harga yang harus dibayar jika napas gratis Anda digantikan tabung oksigen? Andaikata saya mau membeli mata Anda seharga satu milyar, maukah Anda menjualnya? Saya rasa tidak! See, betapa berharganya dan kayanya diri Anda!
Hari ini, sudahkah Anda bersyukur atas kesehatan, kelengkapan tubuh, keluarga, makanan, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, dan lain-lain? Don’t take things for granted. Ingat, banyak orang di luar sana yang masih berjuang untuk hal-hal yang Anda anggap sepele.
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” – 1 Tesalonika 5:18
  • Bersyukur atas komunitas kita 

    Hidup sendiri sebagai orang Kristen bukanlah hal yang mudah. Ada banyak godaan dan tantangan duniawi di sekeliling kita.

    Saya bersyukur karena ketika sedang down atau sedih, saya punya teman-teman rohani seperjuangan yang siap mengangkat saya kembali. Saat saya ceritakan masalah saya, mereka akan membantu saya mencari solusi, kemudian menutupnya dengan kata-kata manis ini, “I will pray for you.” Ini sangat berarti bagi saya. Bagaikan setetes air di padang gurun, peneguhan mereka begitu menyejukkan dan menentramkan hati.

    Bagaimana cara bersyukur?

    Berikut langkah-langkah mudah untuk memiliki hati penuh syukur:
  • Bangun hubungan dengan Tuhan

Hubungan dengan Tuhan adalah hal pertama yang harus dimiliki. Ini lebih dari sekadar datang ke gereja setiap Minggu. Hubungan baik dengan Tuhan membuat Anda merasa dekat, aman, dan nyaman bicara dengan-Nya. Jika Anda punya Tuhan, actually it’s enough for living. Segalanya akan tercukupi.
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” – Filipi 4:6
  • Catat hal-hal yang membuat Anda bersyukur

Tuliskan minimal tiga hal yang Anda syukuri setiap hari. Ini akan membantu Anda menjadi pribadi yang lebih bersyukur. Hal besar selalu dimulai dari hal kecil. Do this baby steps and see the result!
  • Punya komunitas rohani

Seikat sapu lidi lebih susah dipatahkan daripada sebatang lidi. Sehebat-hebatnya Anda, akan jauh lebih hebat jika Anda berjuang bersama orang-orang dengan visi-misi yang sama. Saat Anda gundah dan lemah semangat, saat rasa syukur mulai hilang, ada rekan-rekan yang membantu Anda bangkit kembali. Together, we can do even greater things!
Apabila Anda masih bingung dari mana dan bagaimana memulai membangun relationship dengan Tuhan, mulailah mencari wadah komunitas yang bisa membantu Anda mengenal Tuhan dan firman-Nya. 

Nah, sekarang Anda sudah tahu apa dan mengapa kita harus bersyukur, kan? Selamat menjadi seseorang yang lebih bersyukur!

Wednesday, May 18, 2016

Dalam Keadaan Apapun Berusahalah Untuk Tidak Sombong

Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, 
benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari.

Di tingkat pertama,
Sombong disebabkan oleh faktor materi. 
Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua,
Sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. 
Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, 
dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga,
Sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. 
Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, 
dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik,
Semakin tinggi tingkat kesombongan,
Semakin sulit pula kita mendeteksinya.
Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.
Cobalah setiap hari, kita memeriksa batin kita, pikiran kita.
Kita ini manusia hanya seperti debu, yang suatu saat akan hilang dan lenyap, meninggal.
Kesombongan hanya akan membawa kita pada kejatuhan yang dalam. Mari berlatih untuk menghindari segala bentuk kesombongan.

KETIKA KITA MERASA TAK BERDAYA

“Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.” Sela    (Mazmur 50:15)
Kita sering menyaksikan di film-film yang bertema petualangan bagaimana tokoh di dalamnya terjebak di suatu tempat dan merasa tidak berdaya; mereka berjuang sekuat tenaga yang seringkali disertai dengan rasa panik mencari jalan keluar dari tempat tersebut. Tahukah Anda bahwa kitapun seringkali mengalami hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita? Dan ketika kita mulai mencari jalan keluar agar dapat terlepas dari tempat kita terjebak, maka doa-doa kita akan dipenuhi dengan permintaan-permintaan agar kita ditolong dan diselamatkan seperti kesembuhan dari penyakit, agar keadaan ekonomi, rumah tangga, pekerjaan, dll diubahkan, dicukupkan dan bahkan berkelimpahan sehingga tidak berkekurangan dan lain sebagainya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tahukah Anda bahwa kemerdekaan rohani jauh lebih penting daripada masalah yang kita hadapi secara jasmani?
“karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Efesus 6:12
Yang pertama dan utama, Kristus telah membebaskan Anda dan saya dari kuasa dan hukuman dosa. Sebagai Juruselamat kita yang Hidup, Ia juga tahu ketidakberdayaan kita yang bersifat terus menerus dalam hal kebiasaan dosa kita, emosi dan perasaan yang tidak terkendali serta pikiran-pikiran yang tidak selaras dengan firman Tuhan. Ia ingin membebaskan Anda dan saya dari dosa-dosa tersebut. Jadi, mari kita mencari pertolongan rohani yang Ia tawarkan kepada kita setiap hari, walaupun mungkin Anda sedang tidak menghadapi masalah secara jasmani.



Ikuti teladan pemazmur yang berseru kepada Allah meminta kelepasan seperti yang tertuang pada ayat bacaan di atas (Mazmur 50:15). Mulailah mengakui ketidakberdayaan Anda di hadapan Allah dan mengakuinya terhadap diri sendiri. Akui setiap ketakutan, rasa tidak percaya ataupun kecenderungan untuk bergantung pada diri sendiri yang mungkin Anda deteksi mulai ada dalam hidup Anda.  

Serahkan segala daya upaya yang telah Anda lakukan untuk merubah keadaan namun tidak selaras dengan kehendak Bapa dan pusatkan perhatian padaNya. Pikirkan hubungan Anda denganNya, Siapa Allah yang Anda sembah dan kehendakNya atas hidup Anda. Biarkan Roh Kudus memenuhi hati & roh Anda dengan kebenaran akan firman Tuhan. Renungkan senantiasa firmanNya. Tetapkan hati untuk mengikuti dan mentaati jalanNya. Percaya kepadaNya & nantikan Ia sendiri yang akan mengubah Anda dari dalam ke luar . Akan tiba saatnya dimana ketidakberdayaan kita menjadi sirna dan digantikan oleh sukacita karena kebebasan rohani yang Allah karuniakan kepada kita. Ketika masa itu tiba, muliakan dan puji Allah dengan segala yang kita punya.

Friday, November 16, 2012

Hadiah Yang Tidak Di Jual Di Toko




Kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

1. KEHADIRAN
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat, SMS/ telepon, foto. Namun dengan berada di sampingnya, kita dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.

2. MENDENGAR
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan, sudah lama diketahui bahwa keharmo-nisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan

Tuesday, September 18, 2012

Pertolongan Tuhan


  • Nabi Nuh belum tahu banjir akan datang ketika ia mulai membuat kapal dan ditertawai oleh para kaumnya
  • Nabi Abraham belum tahu akan tersedia domba ketika pisau nyaris memenggal buah hati yang di kasihinya
  • Nabi Musa belum tahu laut akan terbelah saat dia diperintahkan untuk memukulkan tongkatnya ke laut   

Natal 2011

Space Iklan